Susu kefir sempat populer karena kandungannya yang beragam serta manfaat yang diberikan untuk kesehatan. Kefir juga dikenal aman bagi orang yang tidak bisa mengkonsumsi susu sapi atau lactose intolerant.
Walaupun kaya akan vitamin dan kandungan lainnya, konsumsi kefir untuk ibu hamil tidak disarankan oleh dokter. Mengapa demikian? Berikut penjelasan tentang kefir untuk ibu hamil beserta kandungan dan manfaatnya.
Apa itu Kefir?
Susu kefir adalah minuman fermentasi yang rasanya memiliki kemiripan dengan yoghurt. Bahan utama susu kefir adalah biji-bijian yang dicampur dengan ragi, protein susu, dan bakteri.
Meskipun begitu, kefir memiliki perbedaan dengan yoghurt, salah satunya adalah mengandung soda. Selain itu, yoghurt merupakan hasil fermentasi bakteri pada susu, sementara kefir adalah hasil kombinasi bakteri dan fermentasi ragi.
Susu kefir mengandung banyak zat nutrisi, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin A, B, D, dan berbagai mineral.
Manfaat Kefir Bagi Kesehatan
Sifat antibiotik dan antijamur yang dimiliki kefir menjadikannya sebagai minuman fermentasi yang baik untuk tubuh. Berbagai penyakit bisa diobati dengan susu tersebut. Berikut manfaat kefir yang kaya akan nutrisi namun jarang diketahui.
1. Pengontrol Gula Darah
Manfaat kefir pertama adalah sebagai pengontrol gula darah. Hal ini dikarenakan susu fermentasi ini berasal dari biji-bijian. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang minum susu kefir memiliki kadar gula darah lebih rendah dibandingkan mereka yang minum susu fermentasi biasa.
2. Kolesterol Stabil
Manfaat kefir selanjutnya adalah dapat menurunkan kolesterol lebih mudah dibandingkan susu rendah lemak. Hal tersebut bisa saja terjadi karena probiotik susu kefir memiliki peran dalam menurunkan kadar kolesterol yang akan diserap tubuh dari makanan. Tidak hanya itu, ternyata kefir juga dapat memengaruhi bagaimana tubuh memproduksi, memproses hingga menggunakan kolesterol tersebut.
3. Mengatasi Intoleransi Laktosa
Susu kefir penting bagi sebagian orang dengan intoleransi laktosa, yakni pencernaan yang tidak dapat mencerna gula alami dengan baik. Ini dikarenakan probiotik kefir mampu mengubah laktosa menjadi asam laktat sehingga kandungan laktosanya akan lebih rendah dibanding susu biasa.
4. Memperbaiki Pencernaan
Tahukah Anda bahwa manfaat kefir juga bisa memperbaiki pencernaan? Di dalam perut manusia selalu ada bakteri baik dan jahat. Agar perut tetap sehat maka bakteri baik yang menjaga kesehatan usus harus seimbang. Hal ini bisa didapatkan salah satunya dengan mengonsumsi kefir.
5. Menjaga Berat Badan
Sebagai minuman fermentasi dengan probiotik tinggi dibandingkan yoghurt, manfaat kefir bisa mengurangi berat badan dan mencegah obesitas lho, Mom. Ini dikarenakan bakteri baik yang terkandung di dalamnya dapat mengatur pembakaran lemak dan melepaskan hormon leptin untuk mengatur nafsu makan.
Tentu ini menjadi berita baik bagi para wanita yang menginginkan berat badan ideal, setuju tidak Mom?
6. Meningkatkan Fungsi Tulang
Kandungan terbanyak di dalam kefir adalah kalsium. Mineral ini berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang. Dengan memenuhi kalsium harian maka secara tidak langsung Anda sedang menjauhkan risiko osteoporosis dini.
Manfaat kefir lainnya adalah bisa memperkuat tulang karena mengandung vitamin K2 yang menurut penelitian terbukti mengurangi risiko patah tulang sebanyak 81%.
Susu Kefir untuk Ibu Hamil
Meskipun mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan, namun kefir juga memiliki beberapa efek samping, yaitu sembelit dan kram perut. Kondisi ini biasanya akan dirasakan ketika Anda baru pertama kali mengonsumsinya.
Karena alasan efek samping inilah ibu yang sedang hamil dilarang untuk minum susu kefir. Selain itu juga masih sedikit penelitian medis yang membahas keamanan kefir untuk ibu hamil.
Sebenarnya kandungan probiotik pada susu maupun makanan lain aman bagi kehamilan, bahkan dalam penelitian terbatas, belum ada hubungan antara penggunaan probiotik dengan keguguran maupun kejadian operasi caesar, sehingga nampaknya tidak berisiko bagi bumil maupun busui.
Namun tetap saja sebaiknya Mom mengkonsultasikannya dengan dokter kandungan terlebih dahulu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Probiotik untuk Kesehatan Janin
Beberapa studi menunjukkan bahwa probiotik yang dikonsumsi ibu hamil dapat meningkatkan kesehatan bayi. Mengapa demikian?
Menurut artikel American Journal of Clinical Nutrition, usus bayi awalnya steril hingga akhirnya ketika ia lahir bakteri baik dari vagina sang ibu dan ASI mengisi ususnya. Selama hamil, probiotik berperan dalam meningkatkan sistem imun tubuh dan keberagaman ekosistem usus bayi.
Dalam jurnal epidemiologi diungkapkan bahwa dengan mengonsumsi probiotik ketika hamil dan melahirkan, maka akan mengurangi risiko eksim serta fenomena alergi pada bayi. Selain itu, bayi yang minum ASI dengan asupan probiotik cukup selama di dalam perut sang ibu memiliki risiko diare, kolik, dan sembelit yang lebih rendah.
Efek Samping Mengonsumsi Susu Kefir Berlebihan
Meskipun diklaim memiliki banyak manfaat, namun mengonsumsi kefir yang berlebihan juga beresiko untuk kesehatan Anda. Beberapa resiko tersebut di antaranya:
- Memicu terjadinya kram perut, sembelit hingga perut menjadi kembung
- Gangguan usus, sariawan dan juga rambut rontok bisa terjadi apabila dikonsumsi oleh pasien pengidap kanker dan gangguan autoimun tanpa pengawasan dokter
- Imunitas menjadi lemah jika dikonsumsi bersamaan dengan obat tertentu
Kefir diklaim sebagai sumber nutrisi yang baik dan menyehatkan bagi sebagian besar orang. Namun, konsumsi kefir untuk ibu hamil perlu dikonsultasikan dengan dokter kandungan terlebih dahulu. Hal ini berkaitan dengan kesehatan ibu dan janin.
Susu kefir juga tidak disarankan untuk diminum secara berlebihan, sebab kefir merupakan susu fermentasi yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Anda juga wajib mengecek kandungan obat sebelum minum susu kefir apabila tengah menjalani perawatan. Jadi, tetap berhati-hati, ya Mom!
Sumber :