Kefir adalah cairan seperti yoghurt yang terbuat dari susu dan biji-bijian yang difermentasi serta merupakan sumber protein dan kalsium yang baik.
Para peneliti yang berasal dari Alexandria University, Mesir dan Princess Nourah bint Abdulrahman University, Riyadh, Saudi Arabia mengajukan studi dalam jurnal Biomedicine & Pharmacotherapy yang ditetapkan untuk terbit pada Januari 2021.
Mereka menyatakan kefir memiliki berbagai sifat antivirus yang memungkinkannya untuk melawan infeksi virus corona
“Sehubungan dengan kesehatan manusia, kefir memiliki potensi antivirus, antimikroba, dan anti-inflamasi," tulis para peneliti sebagaimana dikutip ZONABANTEN.com dalam artikel Daily Mail.
Para peneliti percaya kefir dapat mencegah dan menghidupkan kembali 'badai sitokin' yang berpotensi fatal pada beberapa pasien Covid yang terinfeksi parah.
Salah satu aspek paling berbahaya dari Covid-19 adalah pada beberapa orang dengan penyakit parah, sistem kekebalan tubuh rendah, dan memproduksi molekul berlebihan yang disebut sitokin.
Hal ini dapat menyebabkan fenomena yang disebut 'badai sitokin' yang menyebabkan peradangan parah dan dapat berakibat fatal jika dibiarkan.
Dalam penelitian ini, para peneliti mengatakan “Kefir dapat bertindak sebagai agen anti-inflamasi. Oleh karena itu, kefir mungkin merupakan penghambat signifikan dari 'badai sitokin' yang berkontribusi pada COVID-19,” ujar mereka.
Ini dilakukan dengan menghambat produksi sitokin yang dikenal, yang disebut IL-6, IL-1, TNF-α, dan interferon-γ, yang diyakini bertanggung jawab atas reaksi berlebihan.
“Solusi awal yang diusulkan untuk melindungi pasien dari badai sitokin adalah blokade fungsi IL-6 atau pemberian senyawa untuk menekan peradangan," tulis para peneliti.
“Kefir dapat menghambat aktivitas sitokin proinflamasi. Menggunakan kefir (dan produk sampingannya) sebagai penghambat ekspresi sitokin proinflamasi pada pasien COVID-19 bisa menjadi kebijakan yang layak dipertimbangkan,” kata mereka menambahkan.
"Berdasarkan semua penelitian yang dilakukan pada kefir dan mikroba probiotiknya, kefir dapat bertindak sebagai agen pelindung terhadap infeksi virus.”
Kefir terbukti bisa bermanfaat berdasarkan rekam jejaknya yang panjang sebagai probiotik.
"Kami tahu probiotik dapat bertindak pada mikrobiom dan dapat memodulasi respons kekebalan tubuh dan kami juga tahu bahwa probiotik dapat mengurangi respons peradangan," katanya.
Kefir yang mengandung senyawa probiotik dipercaya oleh peneliti dapat melawan virus corona dalam tubuh berdasarkan penelitian lain yang dilakukan terhadap virus-virus sebelumnya.***
Sumber :
https://zonabanten.pikiran-rakyat.com/internasional/pr-231183169/kefir-diyakini-dapat-melawan-virus-corona-dalam-tubuh-begini-penjelasan-para-ahli