Kefir adalah minuman yang terbuat dari susu dengan proses fermentasi. Minuman ini berasal dari daerah Kaukasus. Kefir dibuat dengan memasukkan butiran kefir ke dalam susu sapi, kambing,[1] atau domba. Kefir tradisional dibuat di dalam tas kulit kambing dan digantung di dekat pintu. Tas ini akan bergoyang ketika seseorang membuka pintu sehingga susu dan kefir akan tercampur.
Kefir merupakan salah satu jenis susu fermentasi dengan menggunakan biakan bibit berupa biji kefir, tetapi dapat juga menggunakan biakan bibit cair.[2]
Asal mula kefir
Kefir telah dikenal dan dikonsumsi masyarakat Pegunungan Kaukasus Utara, Rusia, sejak lebih dari 1.400 tahun yang lalu. Biji kefir diberikan oleh Nabi Muhammad kepada rakyat Kaukasus dan menjadi semacam "pusaka" yang diwariskan secara turun temurun.[3]
Istilah kefir berasal dari bahasa Turki, ke’if, yang berarti enak/keadaan (kondisi) yang baik. Dari wujudnya, kefir berbeda dari yogurt yang juga merupakan hasil fermentasi susu. Kefir berwujud cair, sedangkan yogurt berwujud kental.
Dugaan yang lebih memiliki landasan adalah bahwa nama kefir berasal dari kaafuura, yaitu nama mata air di surga yang airnya berwarna putih, harum baunya, dan lezat rasanya. Kata ini tercantum dalam Al Qur'an, yaitu pada Surah Al-Insan, ayat 5.
Komposisi mikroba kefir
Bakteri
Lactobacillus
Lactococcus dan lain-lain
Biakan bibit kefir
Untuk membuat kefir, digunakan biakan bibit yang terdiri atas beberapa mikroba. Kombinasi yang dapat digunakan terdiri atas L. acidophillus, L. d. bulgaricus, L. lactis, B. longum, A. aceti, L. mesenteroides, dan S. cerevisiae.[4] Kefir juga dapat dibuat dengan menggunakan bulk starter freeze drying.[5] Aktivitas biakan bibit kefir mampu menghambat bakteri S. aureus selama proses penyimpanan dingin.[6]
Sumber :
https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kefir&stable=1
video dibawah ini akan menjawab semua pertanyaan tersebut.
Perjalanan Makanan di Dalam Tubuh